KKN Angkatan 55 UIN Gusdur Garap Isu Stunting dan Dampak KIT di Kabupaten Batang

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan (UIN Gusdur) pada hari Selasa (21/02/2023) kembali menerjunkan mahasiswa KKN. KKN kali ini ditempatkan di daerah yang paling dekat dengan Pekalongan, yakni Kabupaten Batang. Pilihan ini didasarkan atas berbagai masukan baik dari pimpinan perguruan tinggi, masyarakat dan tokoh yang menyoroti kurangnya keterlibatan kampus-kampus di sekitar Batang sendiri – khususnya kampus negeri – dalam upaya untuk melakukan pemberdayaan masyarakat. Untuk itu, sinergitas antara perguruan tinggi selevel UIN Gusdur dengan pemerintah setempat perlu digalakkan lagi untuk bersama-sama membangun masyarakat dari bawah melalui program-program strategis yang relevan, baik melalui riset maupun kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Sebagai realisasi dari upaya tersebut, maka kali ini LP2M UIN Gusdur menerjunkan sejumlah 233 mahasiswa di daerah Batang yang tergabung dalam 20 kelompok KKN. Kelompok-kelompok tersebut disebar dalam 4 Kecamatan yang berbeda, yakni : Tersono, Gringsing, Banyuputih dan Limpung. Pilihan ini berdasarkan dari arahan Bappeda Kab. Batang, yang mana menurut mereka di 4 Kecamatan tersebut angka Stunting tiap tahunnya mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Sehingga keterlibatan perguruan tinggi diharapkan mampu menekan angka stunting serendah mungkin melalui program dan kegiatan yang sudah direncanakan.
Mengenai hal ini, Ketua LP2M, Prof. Dr. Imam Kanafi, M.Ag menyatakan: “Sebagai lembaga akademik, seharusnya kampus mampu hadir di tengah-tengah masyarakat untuk ikut berkontribusi mengatasi problem-problem yang dialami oleh masyarakat. Kehadiran mahasiswa KKN di tengah-tengah masyarakat adalah sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa untuk melatih bagaimana cara mengamalkan ilmu yang mereka dapatkan dari bangku perkuliahan dengan baik. Sekaligus sebagai momen perubahan yang berpotensi mendorong masyarakat berbenah dan menguatkan potensinya masing-masing untuk bersaing di era yang serba digital ini.”
Apa yang disampaikan Prof Imam tersebut, paling tidak berkaitan erat dengan proyek Tridharma perguruan tinggi yang diamanatkan oleh undang-undang, yakni: pengajaran/pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Untuk merealisasikan ini, maka butuh dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah daerah Kabupaten Batang yang dalam hal ini adalah sebagai koordinator dari seluruh desa-desa yang akan ditempati sebagai lokasi KKN angkatan 55 UIN Gusdur.
Oleh karena itu, secara khusus dalam sambutannya, Prof Imam mengapresiasi atas kerjasama yang terjalin antara LP2M UIN Gusdur dan Pemerintah Kabupaten Batang. Prof Imam juga berterimakasih para mahasiswa UIN Gusdur sudah diizinkan untuk menimba ilmu dari masyarakat secara langsung. Pernyataan Prof Imam tersebut disambut baik dalam sambutan yang diberikan oleh perwakilan dari Bappeda Kabupaten Batang. Mereka lalu memberikan arahan bahwa yang paling krusial saat ini di daerah Batang adalah naiknya angka stunting tiap tahun. Mahasiswa yang diterjunkan diharapkan dapat menjadi ujung tombak dalam penanganan isu stunting ini. Selain itu, mereka juga menyampaikan bahwa di Kabupaten Batang saat ini, selain PLTU yang berada di dekat pantai Ujung Negoro, Batang juga sudah memiiliki Kawasan Industri Terpadu (KIT) di daerah Tulis, yang mana hingga saat ini masih dalam proses pembangunan. Paling tidak, isu-isu seksi terkait dampak lingkungan yang ditimbulkan dan problem-problem lain yang muncul pasca adanya KIT menarik untuk dikaji dan dicarikan solusinya oleh para akademisi. Maka kehadiran mahasiswa KKN angkatan 55 UIN Gusdur ini bagi mereka cukup memberikan angin segar dengan harapan semoga KKN yang dilakukan dapat benar-benar memberikan manfaat kepada masyarakat, dan Bappeda juga menekankan mahasiswa agar fokus pada isu-isu pengembangan sumber daya manusianya. (Heriyanto)